Kereta Api Thailand Selatan
Pengalaman
Naik Kereta Api Thailand
Zahriyatun Naeli Syarof
Kebanyakan orang pasti akan berpikir
keras untuk memilih transportasi apa yang digunakan ketika akan bepergian jauh,
yang terpenting adalah harga tidak mengurangi ketebalan kantong. Hal itu saya
rasakan sebagai mahasiswi yang sedang melaksanakan program internship PPL/KKN
di Thailand Selatan. Ketika itu saya menghabiskan waktu libur di Hat Yai dan
melaksanakan sholat Idul Fitri di Kantor Konsulat RI Songkhla dengan
teman-teman. Kami harus kembali ke sekolah masing-masing. Saya dan satu teman
juga harus kembali ke Nakhon Si Thammarat, tepatnya Muslim Santitham Foundation
School pada hari Ahad, 17 Juni 2018 dengan menggunakan kereta api.
Stasiun KA di Hat Yai adalah Hat Yai
Junction. Di loket, saya menunjukkan paspor dan berbicara bahasa Thailand ‘pai
Nakhon, song khoon’ yang artinya ‘pergi ke Nakhon, dua orang’. Harga tiket
KA dari Hat Yai ke Nakhon Si Thammarat, hanya 37 THB atau setara dengan
Rp16.000 dengan waktu tempuh kurang lebih 4 jam, tepatnya pukul 13.50-18.05.
Di
tengah perjalanan, tiba-tiba hujan deras disertai angin kencang. Seluruh
penumpang mulai menutup jendela kayu yang lebarnya kira-kira 1x1 M. Tidak semua
penumpang bisa menutup jendela kayu yang lebar tersebut, para pria lah yang
turun tangan untuk mengatasinya. Jika tidak demikian, maka air hujan yang
disertai angin kencang akan membuat gerbong kereta api ekonomi itu penuh dengan
air. Cara menutup jendela adalah digeser dari bawah ke atas. Selain itu, pintu
di antara dua gerbong kereta api pun tidak bisa ditutup, sehingga air hujan
masuk ke dalam gerbong.
Akhirnya
kami mendapatkan tempat duduk dan hujan pun reda setelah setengah jam.
Orang-orang mulai membuka jendela, sehingga mereka dapat menyaksikan
pemandangan dengan jelas. Kabar buruknya, bangku tempat kami duduk berada tepat
di sebelah jendela yang terbuka lebar. Saya kedinginan karena angin masuk ke
dalam gerbong dengan bebasnya ditambah hembusan kipas angin di langit-langit
kereta. Kami mencoba menutup jendela tersebut, tapi kami tidak bisa karena
berat dan sudah tidak berfungsi dengan baik. Saya pun mengingat perkataan
alumni untuk tidak kaget ketika naik kereta di negeri gajah putih ini. "Kereta
Api Thailand Selatan Full AC ‘Angin Cendela’" gumam batin saya.
Comments
Post a Comment